TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB BAB RIBA
فَصْلٌ فِي الرِّبَا
BAB RIBA
لُغَةً الزِّيَادَةُ وَشَرْعًا مُقَابَلَةُ عِوَضٍ بِآخَرَ مَجْهُوْلِ
التَّمَاثُلِ فِيْ مِعْيَارِ الشَّرْعِ حَالَةَ الْعَقْدِ أَوْ مَعَ
تَأْخَيْرٍ فِيْ الْعِوَضَيْنِ أَوْ أَحَدِهِمَا
Riba-
secara bahasa bermakna tambahan. Dan secara syara’ adalah menukar ‘iwadl /
sesuatu dengan sesuatu yang lain yang tidak diketahui kesetaraannya di dalam
ukuran syar’i ketika akad, atau dengan menunda penyerahan kedua barang yang
ditukar atau salah satunya.
وَالرِّبَا حَرَامٌ وَإِنَّمَا يَكُوْنُ فِيْ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
وَ فِي الْمَطْعُوْمَاتِ وَهِيَ مَا يُقْصَدُ غَالِبًا لْلطُّعْمِ
اقْتِيَاتًا أَوْ تَفَكُّهًا أَوْ تَدَاوِيًا وَلَايَجْرِي الرِّبَا
فِيْ غَيْرِ ذَلِكَ
Akad Riba itu hukumnya harom ,riba hanya
berlaku di emas perak dan makanan , yang di maksut makanan adalah benda –benda
yang biasanya ditujukan untuk makanan guna penguat badan, camilan, atau
obat-obatan. Dan riba tidak terjadi pada selain barang-barang tersebut.
Syarat Bolehnya Jual Beli Benda Riba
وَلَا يَجُوْزُ بَيْعُ الذَّهَبِ بِالذَّهَبِ وَلَا الْفِضَّةِ
كَذَلِكَ أَيْ بِالْفِضَّةِ مَضْرُوْبَيْنِ كَانَا أَوْ غَيْرَ
مَضْرُوْبَيْنِ إِلَّا مُتَمَاثِلًا أَيْ مِثْلًا بِمِثْلٍ فَلَا
يَصِحُّ بَيْعُ شَيْئٍ مِنْ ذَلِكَ مُتَفَاضِلً
Tidak
boleh menjual emas dengan emas, dan menjual perak begitu juga dengan perak,
keduanya sudah dicetak ataupun belum, kecuali ukurannya sama. Maka tidak sah
menjual sesuatu dari barang tersebut dengan ukuran yang berbeda.
وقوله: (نقدا) أي حالا يدا بيد؛ فلو بِيع شيء من ذلك مؤجلا لم يصح.
ungkapan penulis: “naqdan” maksutnya adalah serah
trima secara langsung . sehinga, kalua sesuatu dari barang tersebut dijual
secara tempo maka hukumya tidak sah.
وَلَا يَصِحُ بَيْعُ مَا أَبْنَاعَهُ الشَّخْصُ حَتَّى يَقْبِضَهُ ،
سَوَاءٌ بَاعَهُ لِلْبَائِعِ أَوْ لِغَيْرِهِ ، وَلَا يَجُوزُ بَيْعُ اللَّحْم
بِالْحَيَوَانِ ، سَوَاءٌ كَانَ مِنْ جِنْسِهِ ، كَبَيْعِ لَحْمٍ شَاةٍ بِشَاةٍ ،
أَوْ مِنْ غَيْرِ جِنْسِهِ ، لَكِنْ مِنْ مَأْكُوْلٍ ، كَبَيْعِ لَحْمِ بَقَرِ
بِشَاةٍ
Tidak
sah menjual barang yang telah dibeli oleh seseorang kecuali ia telah
menerimanya, baik ia jual lagi kepada penjual barang tersebut atau pada yang
lainnya. Tidak boleh menjual daging yang dibeli dengan binatang. Baik daging
dari jenis binatang tersebut seperti menjual daging kambing dibeli dengan
kambing, atau dari selain jenis binatang tersebut akan tetapi masih dari
dagingnya binatang yang halal dimakan seperti menjual daging sapi dibeli dengan
satu ekor kambing.
Syarat jual beli emas
dengan perak
وَلَا يَصِحُ بَيْعُ مَا أَبْنَاعَهُ الشَّخْصُ حَتَّى يَقْبِضَهُ ،
سَوَاءٌ بَاعَهُ لِلْبَائِعِ أَوْ لِغَيْرِهِ ، وَلَا يَجُوزُ بَيْعُ اللَّحْم
بِالْحَيَوَانِ ، سَوَاءٌ كَانَ مِنْ جِنْسِهِ ، كَبَيْعِ لَحْمٍ شَاةٍ بِشَاةٍ ،
أَوْ مِنْ غَيْرِ جِنْسِهِ ، لَكِنْ مِنْ مَأْكُوْلٍ ، كَبَيْعِ لَحْمِ بَقَرِ
بِشَاةٍ
Tidak
sah menjual barang yang telah dibeli oleh seseorang kecuali ia telah
menerimanya, baik ia jual lagi kepada penjual barang tersebut atau pada yang
lainnya. Tidak boleh menjual daging yang dibeli dengan binatang. Baik daging
dari jenis binatang tersebut seperti menjual daging kambing dibeli dengan
kambing, atau dari selain jenis binatang tersebut akan tetapi masih dari
dagingnya binatang yang halal dimakan seperti menjual daging sapi dibeli dengan
satu ekor kambing.
فَلَوْ تَفَرَّقَ الْمُتَبَايِعَانِ قَبْلَ قَبْضِ كُلِّهِ بَطَلَ
أَوْ بَعْدَ قَبْضِ بَعْضِهِ فَفِيْهِ قَوْلَا تَفْرِيْقِ الصُّفْقَةِ
Sehingga,
kalau kedua orang yang melakukan transaksi berpisah sebelum menerima semua
barangnya, maka hukum akadnya batal. Atau setelah menerima sebagiannya saja,
maka dalam permasalahan ini terdapat dua pendapat tentang (memisah
akad).
(وَلَا يَجُوْزُ بَيْعُ
الْغَرَرِ) كَبَيْعِ عَبْدٍ مِنْ عَبِيْدِهِ أَوْ طَيْرٍ فِي الْهَوَاءِ.
Tidak
boleh melakukan transaksi yang mengandung unsur tidak jelas / penipuan, seperti
menjual salah satu budak dari budak-budaknya tanpa ditentukan yang mana atau
menjual burung yang sedang terbang di angkasa.
Tambahan:
Riba dalam kitab ini hanya menjelaskan tentang jenis benda-benda riba yang
hanya boleh dijual dengan sesamanya dengan syarat-syarat tertentu. Riba jenis
ini disebut dengan riba fadhal. Adapun riba yang lain adalah riba nasi'ah atau
disebut juga riba hutang piutang adalah kelebihan (bunga) yang dikenakan pada
orang yang berhutang oleh yang menghutangi pada awal transaksi atau karena
penundaan pembayaran hutang.
Komentar
Posting Komentar